Time: Mon to Sat-09:30 AM to 05:00 PM

Email: office@danagroup.in

Call:04913552974,7902882108

Ramai Efek Samping Vaksin AstraZeneca Sebabkan TTS atau Pembekuan Darah, Kemenkes Angkat Bicara

Isu berkenaan pengaruh samping vaksin AstraZeneca (AZ) baru-baru ini menarik perhatian publik dikarenakan disebut-sebut punya pengaruh samping Trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS).

Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi, berikan tanggapannya.

Menurutnya, pengaruh samping selanjutnya bukanlah suatu hal yang baru. Sebagai informasi, vaksin yang udah mendapat izin edar udah lewat penelitian keamanan yang ketat.

Ada empat fase, fase satu hingga empat dan sebetulnya tersedia beberapa catatan di awal, bagi orang-orang yang punya kasus kesegaran seperti gangguan pembekuan darah, itu sebetulnya dari awal udah dikatakan AstraZeneca untuk hati-hati didalam pemberiannya,” kata Nadia saat ditemui di Jakarta Baratpada Senin, 6 Mei 2024.

Nadia memberikan bahwa di awalnya Komnas KIPI udah lakukan kajian di tujuh provinsi untuk memandang kemungkinan https://www.freevirtualworldonline.com/ terdapatnya pengaruh samping dari COVID-19. Kajian ditunaikan terhadap Maret 2021 hingga Juli 2022 dan tidak cuma terhadap AstraZeneca.

“Dan, itu udah dilaporkan bahwa tidak tersedia kasus trombosis atau pembekuan darah akibat dari vaksin AstraZeneca,” kata Nadia.

Sementara pengaruh samping lain sebetulnya ada, seperti bengkak, demam, dan pengaruh samping enteng lainnya.

“Komnas KIPI tunggu terkecuali tersedia laporan perihal akibat pengaruh samping, namun hingga saat ini untuk kasus gangguan pembekuan darah akibat AstraZeneca tidak kami temukan. Dan, teman-teman termasuk sanggup memandang Badan POM udah mengeluarkan pengakuan berkenaan hal ini,” ujar Nadia.

Pernyataan BPOM Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengatakan bahwa tidak tersedia laporan perihal berkenaan termasuk perihal TTS atau pembekuan darah usai suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Tanah Air.

“Hingga April 2024, tidak terdapat laporan perihal berkenaan keamanan termasuk perihal TTS di Indonesia yang terkait bersama vaksin COVID-19 AstraZeneca,” kata BPOM didalam pengakuan resmi yang diterima terhadap 5 Mei 2024.

Hal selanjutnya diketahui berdasarkan kajian BPOM bersama Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI didalam pemantauan keamanan vaksin.

Termasuk didalam pemantauan itu adalah pelaksanaan surveilans aktif terhadap Kejadian Ikutan bersama Perhatian Khusus (KIPK) terhadap program vaksinasi COVID-19 sepanjang periode Maret 2021–Juli 2022 terhadap 14 tempat tinggal sakit sentinel (lokasi pelaksanaan surveilan aktif) di 7 provinsi di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *